1.PEDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari komunitas tumbuhan kita tidak dapat melakukan penelitian pada seluruh area yang ditempati komonitas, terutama apabila area itu cukup luas. Oleh karena itu kita dapat melakukan penelitian disebagian area komunitas tersebut dengan syarat bagian tersebut dapat mewakili sebagian komonitas yang ada.
1.2 Rumusan Masalah
· Metode apa saja yang dapat digunakan untuk menentukan luas minimum?
· Bagaimana menentukan nilai penting dari suatu komunitas tumbuhan?
1.2 Tujuan
· Untuk mengetahui cara menentukan luas minimum
· Untuk mengetahui jumlah dan jenis tumbuhan pada suatu komonitas.
· Untuk mendapatkan nilai penting dari tiap tumbuhan.
II. DASAR TEORI
Untuk memahami luas,metode manapun yang di pakai untuk menggambarkan suatu vegetasi yang penting adalah harus di sesuaikan dengan tujuan luas atau sempitnya suatu area yang diamati (Anwar,1995)
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jumlah spesies di dalam suatu daerah adalah
- Iklim
Fluktuasi iklim yang musiman merupakan faktor penting dalam membagi keragaman spesies. Suhu maksimum yang ekstrim, persediaan air, dan sebagainya yang menimbulkan kemacetan ekologis (bottleck) yang membatasi jumlah spesies yang dapat hidup secara tetap di suatu daerah.
- Keragaman Habitat
Habitat dengan daerah yang beragam dapat menampung spesies yang keragamannya lebih besar di bandingkan habitat yang lebih seragam.
- Ukuran
Daerah yang luas dapat menampung lebih besar spesies di bandingkan dengan daerah yang sempit. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwa hubungan antara luas dan keragaman spesies secara kasaradalah kuantitatif. Rumus umumnya adalah jika luas daerah 10 x lebih besar dari daerah lain maka daerah itu akan mempunyai spesies yang dua kali lebih besar (Harun, 1993)
III PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
- Pasak ukuran ½ meter 12 buah
- Tali rafia
- Alat tulis
- Kertas milimeter
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Menentukan Luas Minimum
- Menyiapkan 12 pasak dan tali rafia pada tiap pasak sehingga membentuk bujur sangkar dengan ukuran 1 x1 m2 dan mencatat semua jenis tumbuhan yang berada dalam kuadrat tersebut.
- Memperlus kuadrat yang telah di buat dua kali semula menjadi 2 x 2 m2. Mencatat kembali penambahan jenis tumbuhan pada ukuran yang telah di perluas lagi. Karena tumbuhan yang sejenis dengan kuadran pertama maka cukup memperluas 1 kali.
Tabel Luas Minimum
No | | Luas plot ke-(m 2) | ||||
1 x 1 | 2 x 2 | 3 x 3 | 4 x 4 | 5x 5 | ||
1 | Urang aring | 4 | 5 | - | - | - |
2 | Pohon kelencir | 1 | 3 | - | - | - |
3 | Ilalang | 40 | 70 | - | - | - |
4 | Pegagan | 15 | 30 | - | - | - |
5 | Rumput teki | 17 | 60 | - | - | - |
V. PEMBAHASAN
Untuk metode jumlah minimum setelah di buat plot dengan ukuran 5 x 5 m2
secara acak yang masih di dalam luas area tertentu lalu didalamnya dibuat plot
1x1 meter. Pada plot kecil ini dihitung spesies tanaman apa saja yang di dapati didalamnya, lalu setelah itu pebesar menjadi 2x2 dan catat kembali hasilnya. Perbesaran plot dihentikan sampai ada jenis tanaman yang sama pada perbesaran plot baru dengan plot sebelumnya. Secara garis besar kami dapatkan 5 jenis tanaman yang bereda.
VI KESIMPULAN
- Luas minimum yang di dapatkan pada praktikum ini 2m x 2m artinya luas tersebut sudah dapat mewakili karakteristik vegetasi di areal pengamatan.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
- Anwar, 1995, Biologi Lingkungan. Ganexa exact. Bandung.
- Guritno, 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Rajawali Press. Jakarta
- Harun, 1993. Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta.
- Rahardjanto Abdul Kadir,2005. Buku Petunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang
thx ya.sangat membantu
Terima kasih Anonymous atas komentarnya!baguss,, cukup untuk bahan referensi
Terima kasih Robin Herdian Hermansyah atas komentarnya!@Anonim
Terima kasih Eka Sapri Alvyanto atas komentarnya!sama2 thank's udah berkunjung...
@Robin Herdian Hermansyah
trim's sudah berkunjung...