1.1 Latar Belakang
Ilmu vegetasi sudah di mulai hampir tiga abad yang lalu, mula- mula kegiatan utama dilakukan lebih di arahkan pada deskripsi dari bentang alam dan vegetasinya.
Kemudian pada abab ke XX usaha-usaha di arahkan untuk menyederhanakan deskripsi
dan vegetasi dengan tujuan untuk meningkatkan keakuratan dan untuk mendapatkan
standar dasar dalam evolusi secara kuantitatif.
Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Dalam mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik padang bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokkan dari suatu tumbuhan yang hidup di suatu hidup tertentu yang mungkin di karakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya
maupun oleh kombinasi dan struktur serta fungsi sifat-sifatnya yang mengkarakterisasi gambaran vegetasi secara umum.
1.3 Rumusan Masalah
- Bagaimana bentuk cuplikan dari vegetasi di Coban Rondo?
- Bagaumana kerimbunan,kerpatan dan frekuensi tanam secara umum di Coban Rondo?
1.3.Tujuan
Untuk mengetahui bentuk cuplikan dan sistem analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat dan metode garis.
- Dapat menggunakan variabel kerimbunan, kerapatan, dan frekuensi dengan cara yang berbeda dengan metode kuadrat dan metode garis.
II DASAR TEORI
2.1. Metode Kuadrat
Bentuk Cuplikan
Bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan dari sejumlah kuadrat yang di buat (Rahardjanto, 2001).
Sistim analisis
1. kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan didalam area cuplikan. Pada beberapa keadaan kesulitan dalam melakukan batasan individu tumbuhan, kerapatan dapat ditentukan dengan cara pengelompokan berdasarkan kreteria tertentu.
2. Kerimbunan, ditentukan berdasarkan penutupan oleh populasi jenis tumbuhan. Apabila dalam menentukan kerapatan di jabarkan dalam bentuk kelas kerapatan, maka untuk perimbunannyapun lebih baik di gunakan kelas keribunan.
3. Frekuensi, di tentukan berdasarkan kerapatan dari jenis tumbuhan di jumpai dlam sejumlah area cuplikan (n) di bandingkan dengan seluruh atau total area cuplikan yang dibuat (N) biasa dalam persen (%).
2.2 Metode Garis
Selain metode kuadran kita juga bisa menggunakan metode garis untuk menganalisis vegetasi. Panjang sample berupa garis, untuk vegetasi hutan dapat lebih dari 50 meter, semak belukar sepanjang minimal 1 meter cuplikan berupa garis, untuk vegetasi sangat di pengaruhi oleh kekompleksitasan dari hutan tersebut.
III METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Metode Garis
- Tali raffia - Pasak ukuran 50cm 12 buah
- Meteran
3.1.2 Metode Kuadrat
- Tali raffia - Pasak ukuran 50 cm 12 buah
- Meteran - Alat tulis
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Metode Garis
- Membuat garis sepanjang 10 m sebanyak 5 garis
- Membagi masing-masing garis sebanyak 5 segmen dengan ukuran segmen 2 meter.
- Mencatat dan menghitung semua jenis tumbuhan yang tersentuh dan berada di bawah garis
- Menentukan persentase kanopi masing-masing jenis tumbuhan
- Menghitung harga relatif dari tiap segmen
- Menentukan nilai penting denganmenggunanan angka perhitungan relatif.
- Menyusun jenis-jenis tumbuhan berdasarkan nilai penting yang terkecil.
- Memberi nama bentuk vegetasi berdasarkan 2 jenis tumbuhan dengan harga nilai penting terbesar.
- Rumus
Kabs =
Dabs =
Fabs =
Perhitumgan Krelatif =
Perhitungan Drelatif =
Perhitungan Frelatif =
NP tiap jenis suatu tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif
3.2.2 Metode Kuadrat
- Membuat plot dengan ukuran 5 x 5 m secara acak sebanyak 5 plot
- Setiap plot di lakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan
- Menganalisa vegetasi di seluruh kuadrat dan melakukan perhitungan untuk mencari harga relatifnya dari setiap jenis tumbuhan
- Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis atau spesies tumbuhan.
- Menyusun dalam satu tabel jenis tumbuhan berdasarkan harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.
- Memberi nama vegetasi berdasarkan dua jenis atau spesies dengan harga nilai penting terbesar.
- Rumus Perhitungan
- Kbs =
- Dbas =
- Fabs =
- Perhitungan Krelatif =
- Perhitunan Drelatif =
- Perhitungan Frelatif =
- NP tiap jenis tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif
IV DATA PENGAMATAN
Tabel.I pengamatan metode Kuadrat
No | Spesies | Plot 1 | Plot 2 | Plot 3 | Plot 4 | Plot5 | Total | ||||||
| | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov |
1 | Rumput teki | 9 | 36 | 12 | 48 | 41 | 164 | 10 | 40 | 9 | 36 | 81 | 324 |
2 | Tnm klencir | 50 | 200 | 60 | 240 | 55 | 220 | 40 | 160 | 45 | 180 | 250 | 1000 |
3 | Ilalang | 30 | 120 | 40 | 160 | 7 | 28 | 20 | 80 | 15 | 60 | 112 | 448 |
4 | Urang aring | 22 | 88 | 4 | 16 | 11 | 44 | 11 | 44 | 13 | 52 | 61 | 244 |
5 | P. Elephanus | 19 | 76 | 70 | 280 | 9 | 36 | 43 | 172 | 54 | 216 | 195 | 975 |
Tabel.I.I NP ( Nilai Penting)
No | Jenis Tumbuhan | NP% |
1 | Rumput teki | 9,606 |
2 | Tanaman klencir | 29,649 |
3 | Ilalang | 13,282 |
4 | Urang aring | 7,234 |
5 | Pseudo elephanus | 23,126 |
Tabel.II Pengamatan Metode Garis
Garis ke-1
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
1 | Rumput teki | 2 | 12 | 5 | 30 | 3 | 18 | 1 | 6 | 2 | 12 | 13 | 78 |
2 | Klencir | 9 | 36 | 3 | 12 | 5 | 20 | 2 | 8 | 3 | 12 | 22 | 88 |
Garis ke-2
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
1 | Rumput teki | 20 | 60 | 3 | 18 | 5 | 30 | 8 | 48 | 2 | 12 | 38 | 168 |
2 | Klencir | 10 | 40 | 2 | 8 | 4 | 16 | 2 | 8 | 3 | 12 | 21 | 89 |
Garis ke-3
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
1 | Rumput teki | 15 | 60 | 5 | 30 | 3 | 18 | 1 | 6 | 4 | 24 | 28 | 138 |
2 | Klencir | 7 | 28 | 6 | 24 | 2 | 8 | - | - | 3 | 12 | 16 | 72 |
Garis ke-4
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
| Rumput teki | 20 | 120 | 1 | 6 | 8 | 48 | 3 | 18 | 10 | 60 | 42 | 252 |
| Klencir | 7 | 28 | 3 | 12 | 5 | 20 | 2 | 8 | 2 | 8 | 19 | 98 |
Garis ke-5
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
| Rumput teki | 21 | 126 | 7 | 42 | 3 | 18 | 5 | 30 | 6 | 36 | 42 | 252 |
| Klencir | 8 | 32 | 5 | 20 | 2 | 8 | 2 | 8 | 3 | 12 | 20 | 80 |
Tabel NP (Nilai Penting)
No | Jenis Tumbuhan | NP% |
1 | Rumput teki | 0,0026 |
2 | Klencir | 0,00236 |
V. PEMBAHASAN
Dengan menggunkan metode garis kita dapat mengunakan data yang didapat sebagai perbandingan dengan data yang didapat dengan menggunakan metode kuadrat. Dari data yang di dapat
VI. KESIMPULAN
VII. DAFTAR PUSTAKA
- Anwar, 1995, Biologi Lingkungan. Ganexa exact. Bandung.
- Guritno, 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Rajawali Press. Jakarta
- Harun, 1993. Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta.
- Rahardjanto Abdul Kadir,2005. Buku Petunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang
Ilmu vegetasi sudah di mulai hampir tiga abad yang lalu, mula- mula kegiatan utama dilakukan lebih di arahkan pada deskripsi dari bentang alam dan vegetasinya.
Kemudian pada abab ke XX usaha-usaha di arahkan untuk menyederhanakan deskripsi
dan vegetasi dengan tujuan untuk meningkatkan keakuratan dan untuk mendapatkan
standar dasar dalam evolusi secara kuantitatif.
Vegetasi sebagai salah satu komponen dari ekosistem yang dapat menggambarkan pengaruh dari kondisi-kondisi fakta lingkungan yang mudah di ukur dan nyata. Dalam mendeskripsikan vegetasi harus di mulai dari suatu titik padang bahwa vegetasi merupakan suatu pengelompokkan dari suatu tumbuhan yang hidup di suatu hidup tertentu yang mungkin di karakterisasi baik oleh spesies sebagai komponennya
maupun oleh kombinasi dan struktur serta fungsi sifat-sifatnya yang mengkarakterisasi gambaran vegetasi secara umum.
1.3 Rumusan Masalah
- Bagaimana bentuk cuplikan dari vegetasi di Coban Rondo?
- Bagaumana kerimbunan,kerpatan dan frekuensi tanam secara umum di Coban Rondo?
1.3.Tujuan
Untuk mengetahui bentuk cuplikan dan sistem analisis vegetasi dengan menggunakan metode kuadrat dan metode garis.
- Dapat menggunakan variabel kerimbunan, kerapatan, dan frekuensi dengan cara yang berbeda dengan metode kuadrat dan metode garis.
II DASAR TEORI
2.1. Metode Kuadrat
Bentuk Cuplikan
Bentuk sampel dapat berupa segi empat atau lingkaran dengan luas tertentu. Hal ini tergantung pada bentuk vegetasi. Berdasarkan metode pantauan luas minimum akan dapat di tentukan luas kuadrat yang di perlukan untuk setiap bentuk vegetasi tadi. Untuk setiap plot yang di sebarkan di lakukan perhitungan terhadap variabel-variabel kerapatan, kerimbunan dan frekuensi. Variabel kerimbunan dan kerapatan di tentukan berdasarkan luas kerapatan. Dari spesies yang di temukan dari sejumlah kuadrat yang di buat (Rahardjanto, 2001).
Sistim analisis
1. kerapatan, ditentukan berdasarkan jumlah individu suatu populasi jenis tumbuhan didalam area cuplikan. Pada beberapa keadaan kesulitan dalam melakukan batasan individu tumbuhan, kerapatan dapat ditentukan dengan cara pengelompokan berdasarkan kreteria tertentu.
2. Kerimbunan, ditentukan berdasarkan penutupan oleh populasi jenis tumbuhan. Apabila dalam menentukan kerapatan di jabarkan dalam bentuk kelas kerapatan, maka untuk perimbunannyapun lebih baik di gunakan kelas keribunan.
3. Frekuensi, di tentukan berdasarkan kerapatan dari jenis tumbuhan di jumpai dlam sejumlah area cuplikan (n) di bandingkan dengan seluruh atau total area cuplikan yang dibuat (N) biasa dalam persen (%).
2.2 Metode Garis
Selain metode kuadran kita juga bisa menggunakan metode garis untuk menganalisis vegetasi. Panjang sample berupa garis, untuk vegetasi hutan dapat lebih dari 50 meter, semak belukar sepanjang minimal 1 meter cuplikan berupa garis, untuk vegetasi sangat di pengaruhi oleh kekompleksitasan dari hutan tersebut.
III METODE KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Metode Garis
- Tali raffia - Pasak ukuran 50cm 12 buah
- Meteran
3.1.2 Metode Kuadrat
- Tali raffia - Pasak ukuran 50 cm 12 buah
- Meteran - Alat tulis
3.2 Cara Kerja
3.2.1 Metode Garis
- Membuat garis sepanjang 10 m sebanyak 5 garis
- Membagi masing-masing garis sebanyak 5 segmen dengan ukuran segmen 2 meter.
- Mencatat dan menghitung semua jenis tumbuhan yang tersentuh dan berada di bawah garis
- Menentukan persentase kanopi masing-masing jenis tumbuhan
- Menghitung harga relatif dari tiap segmen
- Menentukan nilai penting denganmenggunanan angka perhitungan relatif.
- Menyusun jenis-jenis tumbuhan berdasarkan nilai penting yang terkecil.
- Memberi nama bentuk vegetasi berdasarkan 2 jenis tumbuhan dengan harga nilai penting terbesar.
- Rumus
Kabs =
Dabs =
Fabs =
Perhitumgan Krelatif =
Perhitungan Drelatif =
Perhitungan Frelatif =
NP tiap jenis suatu tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif
3.2.2 Metode Kuadrat
- Membuat plot dengan ukuran 5 x 5 m secara acak sebanyak 5 plot
- Setiap plot di lakukan analisis vegetasi berdasarkan variabel-variabel kerapatan
- Menganalisa vegetasi di seluruh kuadrat dan melakukan perhitungan untuk mencari harga relatifnya dari setiap jenis tumbuhan
- Melanjutkan perhitungan untuk mencari harga nilai penting dari setiap jenis atau spesies tumbuhan.
- Menyusun dalam satu tabel jenis tumbuhan berdasarkan harga nilai penting dari harga terbesar sampai terkecil.
- Memberi nama vegetasi berdasarkan dua jenis atau spesies dengan harga nilai penting terbesar.
- Rumus Perhitungan
- Kbs =
- Dbas =
- Fabs =
- Perhitungan Krelatif =
- Perhitunan Drelatif =
- Perhitungan Frelatif =
- NP tiap jenis tumbuhan = Krelatif + Drelatif + Frelatif
IV DATA PENGAMATAN
Tabel.I pengamatan metode Kuadrat
No | Spesies | Plot 1 | Plot 2 | Plot 3 | Plot 4 | Plot5 | Total | ||||||
| | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov |
1 | Rumput teki | 9 | 36 | 12 | 48 | 41 | 164 | 10 | 40 | 9 | 36 | 81 | 324 |
2 | Tnm klencir | 50 | 200 | 60 | 240 | 55 | 220 | 40 | 160 | 45 | 180 | 250 | 1000 |
3 | Ilalang | 30 | 120 | 40 | 160 | 7 | 28 | 20 | 80 | 15 | 60 | 112 | 448 |
4 | Urang aring | 22 | 88 | 4 | 16 | 11 | 44 | 11 | 44 | 13 | 52 | 61 | 244 |
5 | P. Elephanus | 19 | 76 | 70 | 280 | 9 | 36 | 43 | 172 | 54 | 216 | 195 | 975 |
Tabel.I.I NP ( Nilai Penting)
No | Jenis Tumbuhan | NP% |
1 | Rumput teki | 9,606 |
2 | Tanaman klencir | 29,649 |
3 | Ilalang | 13,282 |
4 | Urang aring | 7,234 |
5 | Pseudo elephanus | 23,126 |
Tabel.II Pengamatan Metode Garis
Garis ke-1
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
1 | Rumput teki | 2 | 12 | 5 | 30 | 3 | 18 | 1 | 6 | 2 | 12 | 13 | 78 |
2 | Klencir | 9 | 36 | 3 | 12 | 5 | 20 | 2 | 8 | 3 | 12 | 22 | 88 |
Garis ke-2
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
1 | Rumput teki | 20 | 60 | 3 | 18 | 5 | 30 | 8 | 48 | 2 | 12 | 38 | 168 |
2 | Klencir | 10 | 40 | 2 | 8 | 4 | 16 | 2 | 8 | 3 | 12 | 21 | 89 |
Garis ke-3
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
1 | Rumput teki | 15 | 60 | 5 | 30 | 3 | 18 | 1 | 6 | 4 | 24 | 28 | 138 |
2 | Klencir | 7 | 28 | 6 | 24 | 2 | 8 | - | - | 3 | 12 | 16 | 72 |
Garis ke-4
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
| Rumput teki | 20 | 120 | 1 | 6 | 8 | 48 | 3 | 18 | 10 | 60 | 42 | 252 |
| Klencir | 7 | 28 | 3 | 12 | 5 | 20 | 2 | 8 | 2 | 8 | 19 | 98 |
Garis ke-5
No | Spesies | Segmen I | Segmen II | Segmen III | Segmen IV | Segmen IV | Total | ||||||
| ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | ∑ | Cov | |
| Rumput teki | 21 | 126 | 7 | 42 | 3 | 18 | 5 | 30 | 6 | 36 | 42 | 252 |
| Klencir | 8 | 32 | 5 | 20 | 2 | 8 | 2 | 8 | 3 | 12 | 20 | 80 |
Tabel NP (Nilai Penting)
No | Jenis Tumbuhan | NP% |
1 | Rumput teki | 0,0026 |
2 | Klencir | 0,00236 |
V. PEMBAHASAN
Dengan menggunkan metode garis kita dapat mengunakan data yang didapat sebagai perbandingan dengan data yang didapat dengan menggunakan metode kuadrat. Dari data yang di dapat
VI. KESIMPULAN
VII. DAFTAR PUSTAKA
- Anwar, 1995, Biologi Lingkungan. Ganexa exact. Bandung.
- Guritno, 1995. Analisa Pertumbuhan Tanaman. Rajawali Press. Jakarta
- Harun, 1993. Ekologi Tumbuhan. Bina Pustaka. Jakarta.
- Rahardjanto Abdul Kadir,2005. Buku Petunjuk Pratikum Ekologi Tumbuhan. UMM Press. Malang
Komentar :
Post a Comment